HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
- HIPERTENSI KRONIK
Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg (Mansjoer A dkk, 2001 ; h.51). Hipertensi sebelum kehamilan (Artsiyanti, 2008 ; h.89). Hipertensi kronik di deteksi sebelum usia kehamilan 20 minggu (Saifuddin, 2001 ; h.209).
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, atau hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
Diagnosis hipertensi kronik pada kehamilan ditegakkan berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut :
- Adanya riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau didapatkan hipertensi pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
- Ditemukan kelainan organik, misalnya : pembesaran jantung, kelainan ginjal, dan sebagainya.
- Umur ibu di atas 30 tahun dan umumnya multigravida.
- Bila terjadi superimposed preeclampsia, maka didapatkan :
- Tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg.
- Adanyaperubahan-perubahan pada pembuluh darah retina berupa eksudasi, perdarahan, dan penyempitan.
- Retensi air dan natrium tidak menonjol. Jarang didapatkan edema dan proteinuria.
- Hipertensi masih tetap didapatkan sampai 6 bulan pasca persalinan.
- Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan urine : – sediman, – protein, – kultur.
- BUN, kreatinin serum.
- Elektrolit serum.
- ECG.
- Foto thorax.
Pengobatan Medisinal
- Istirahat di rumah, dengan tirah baring miring, 1 jam pagi hari, 1 jam siang hari.
- Phenobarbital 3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg sebagai sedasi selama 1 minggu.
- Bila dengan perawatan di atas tekanan darah diastolik temp di atas 90 mmHg, maka dapat diberi obat-obat hipertensi, yaitu :
- Methyldopa 500—2000 mg perhari atau hydralazine40—200 mg perhari, atau clonidine (terapi awal : 1/2 tablet 2—3 kali sehari).
- Bila tekanan darah belum turun, dapat ditambah propanolol (Inderal®). Dosis permulaan : 10 mg, 4 x sehari, dinaikkan menjadi 40 mg 4 x sehari.
- Bila terjadi pseudotoleransi terhadap obat-obat antihipertensi, dapat diberikan HCT 50 mg oral 2 hari sekali.
- Bila terjadi superimposed preeclampsialeclampsia, maka pengobatan disesuaikan dengan pengobatan preeklamsia/ eklamsia.
Pengobatan Obstetrik
Pengobatan hipertensi kronik maupun superimposed, disesuaikan dengan pengobatan obstetrik pada preeklamsia/ eklamsia.
Obat-obat anti hipertensi diberikan bila :
- Tekanan darah diastolik 110 mmHg.
- Tekanan darah sistolik 180 mmHg.
- Tekanan darah tetap >. 160/110 mmHg setelah istirahat baring (bedrest) dan diberi sedativa selama 12—48 jam.
- Tekanan darah diastolik 90 — 100 mmHg pada kehamilan trimester kedua.
komplikasi yang terjadi pada ibu hamil seperti : gagal ginjal, gagal jantung, edema paru-paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak, kematian janin.
Superrimpossed Preeklamsia
Adalah hipertensi kronik dengan preeklamsia (Syaifuddin, 2001 ; h.209). Tanda-tandanya adalah proteinuri (+) tanda-tanda lain dari pre-eklamsia. Semua keadaan hipertensi kronik apa pun latar belakang penyebabnya, merupakan predisposisi untuk terjadi preeklamsia superimposed dan eklamsia (Siswishanto, 2006).