EKLAMSIA
Pengertian
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma.Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala pre-eklamsia (kejang-kejang timbul bukan akibat kelainan neurologik).
Prinsip Penanganan
Penanganan eklamsia sama dengan pre-eklamsia berat. Terminasi kehamilan dilakukan 4 – 8 jam setelah stabilisasi.
- Penanganan
Pengobatan Medisinal
MgSO4
Loading dose :
- 4 g MgSO4 dalam larutan 20 ml (20%) IV selama 5 menit.
- 8 g MgSO4 dalam larutan 10 ml (40%) IM (bokong kiri 4 g, dan bokong kanan 4 g).
Maintenance dose :
- Tiap 4 jam diberikan 4 g IM bila tidak ada kontra indikasi (24 jam setelah kejang terakhir/pasca persalinan).
- Bila kejang berulang diberikan MgSO4 20% 2g IV diberikan sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir.
Bila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang dapat diberikan amobarbital 3 — 5 mg/kgbb IV pelan-pelan.
- Infus Dextrose 5% 1 liter kemudian dilanjutkan dengan Ringer Laktat. Jumlah cairan dalam 24 jam sekitar 2000 ml, berpedoman kepada diuresis, insensible water loss dan CVP.
- Antibiotika : dengan dosis yang cukup.
- Perawatan pada serangan kejang :
- Dirawat di kamar isolasi yang cukup terang.
- Masukkan sudip lidah (tong spatel) ke dalam mulut penderita.
- Kepala direndahkan, lendir diisap dari daerah orofaring.
- Fiksasi badan pada tempat tidur harus cukup kendor guna menghindari fraktur.
- Pemberian O2.
- Dipasang kateter menetap (Foley kateter).
Perawatan pada penderita koma :
- Monitoring kesadaran dan dalamnya koma memakai Glasgow-Pittsburg Coma Scale.
- Perlu diperhatikan pencegahan dekubitus dan makanan penderita.
- Pada koma yang lama (> 24 jam), makanan melalui hidung (NGT = Naso Gastric Tube; Neus Sonde Voeding).
- Diuretikum dan antihipertensi sama seperti pre-eklamsia berat.
- Kardiotonikum (Cedilanid©) jika ada indikasi.
- Tidak ada respons terhadap penanganan konservatif, pertimbangkan seksio sesarea.
Pengobatan Obstetrik :
- Semua kehamilan dengan eklamsia harus diakhiri tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin.
- Terminasi kehamilan
Sikap dasar : Bila sudah terjadi “stabilisasi” (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu, yaitu 4 — 8 jam setelah salah satu atau lebih keadaan di bawah ini :
- setelah pemberian obat anti kejang terakhir.
- setelah kejang terakhir.
- setelah pemberian obat-obat anti hipertensi terakhir. penderita mulai sadar (responsif dan orientasi).
- Bila anak hidup, SC dapat dipertimbangkan.
- Perawatan Pasca Persalinan.
- Bila persalinan terjadi pervaginam, pengawasan tanda-tanda vital dilakukan sebagaimana mestinya.
- Pemeriksaan laboratorium dikerjakan setelah 1 x 24 jam persalinan.
- Biasanya perbaikan segera terjadi setelah 24 — 48 jam pasca persalinan.
Prognosis
Ditentukan oleh kriteria EDEN :
- Koma yang lama (6 jam atau lebih).
- Nadi di atas 120 x permenit.
- Suhu 30°C (103°F).
- Tekanan darah sistolik di atas 200 mmHg.
- Proteinuria lebih 10 g/liter.
- Kejang lebih 10 hari.
- Tidak ada edema.
- Kegagalan sistem kardiovaskular :
- Edema pulmonum.
- Sianosis.
- Rendah atau menurunnya tekanan darah
- Rendahnya tekanan nadi.
- Gangguan keseimbangan elektrolit.
Kegagalan pengobatan :
- Untuk menghentikan kejang.
- Untuk menghasilkan urine 30 ml/jam atau 700 ml/24 jam.
- Untuk menimbulkan hemodilusi dengan menurunkan nilai hematokrit (Ht) dengan 10%.
- Bila didapatkan satu atau lebih dari gejala tersebut di atas, prognosis ibu buruk.